Berulang kali tanganku mencoba mengusap wajah cantik sensualnya dari guyuran air. Bokepviral “Anak ini, kok aneh banget, jual mahal lagi”, pikirku. Batang kejantananku yang kini sudah siap tempur, berada dalam genggaman tangan Eksanti. Eksanti meringis. Akhirnya aku memutuskan untuk to the point aja. Aku mencium bibirnya sambil aku masukkan air liurku ke dalam mulutnya. Payudaranya masih kencang dan padat membuatku semakin bernafsu untuk meremas-remasnya. Bibirnya yang dipoles warna merah menambah sensual bentuknya yang tipis dan memang sangat indah itu. Lagian kalaupun bisa, aku sebenarnya nggak ingin bermimpi tentang kamu, Santi”, jawabku pura-pura memelas. “Aku ingin mandi bersamamu, Mas,.. Eksanti merintih dan mengeluarkan erangan-erangan kenikmatan. Dia duduk di atas kursi memandang ke arah laut, sementara aku rebahan di atas tempat tidur. Bagaimanapun juga aku tidak boleh menyia-nyiakan kesempatan ini, apalagi terbukti tadi, Eksanti hanya diam saja ketika aku berusaha menyusupkan batang kejantananku ke liang senggamanya. Begitu pula dengan Eksanti, yang saat itu telah memiliki kebiasan baru selayaknya calon pasangan suami istri, yaitu makan malam bersama Yoga di rumah kost mereka.Sebelum berpisah, kami berciuman untuk beberapa saat. Aku menatap wajahnya lagi. “Mas ‘kan sudah janji untuk tidak melakukannya, ‘kan?”, tiba-tiba Eksanti berbicara. Pinggul Eksanti perlahan bergerak ke kiri.., ke kanan.. Akhirnya dia tersenyum juga. Aku meremas payudaranya kuat-kuat, seraya mulutku menghisap dan menggigiti puting
