Gw gak bisa ambil chance cuma segitu” Kawanku ini seorang akuntan yang handal, semuanya diperhitungkan dari sudut pandang matematis. Semua dilakukan tanpa kontolku terlepas dari memeknya. Bokep indo viral “Ngggg… nggak kok teh, kagum aja dan iri sam Wein bisa punya istri se-perfect Teteh” ujarku menggombal. Aku belum membalas, tapi pasti di ujung sana, dia sudah tau kalau aku sudah membaca pesannya. “Jangan Teh, tanggung, ayo lagi.” Aku kembali menggenjot, tidak tanggung-tanggung aku menggenjot dengan rpm cepat dan konstan, Rini semakin menggila dan berteriak2. Toketnya yang besar dan kenyal menggandul gandul seiring dengan genjotannya dia. Mungkin juga besarnya ini ditunjang oleh body mass dia yang memang tidaklah kurus. Mungkin saja Wein tahu dan membiarkan. Ntar kebayang2. CRrrrrroooooooooooootttt…..crrrrrttttt crrrrrtttttt…. Namun aku masih merasa ada yang mengganjal. Karena dia dan Wein lebih tua daripadaku, lebih tua 5 tahun. “Oookkkeeeey, trus permintaan apaan yang lo maksud?” “Gini….” dia berhenti sejenak tidak melanjutkan kalimatnya. CRrrrrroooooooooooootttt…..crrrrrttttt crrrrrtttttt…. Geliatan Rini semakin menjadi, pelan dan halus namun tau bagaimana menaikkan birahiku. Aku yang tinggal sendiri merantau di Jakarta tidak banyak yang bisa dishare ke temanku ini, malah justru mereka yang kuanggap sebagai keluargaku. Kami saling berpacu berciuman, saling berebutan bibir atas, bibir bawah, main lidah dst dst.
