Hari sudah menjadi gelap dan hujan turun rintik-rintik, udara kota Bandung terasa semakin dingin. “Cium…cium adikmu yang mesra, pakai lidah…iya gitu….keluarin lidahnya,” ucap si ayah
“Wati..kamu pura-pura gak mau…bilang, jangan kakak…jangan kakak…”
“Jangan kakak…jangan…” dengan suara yang masih imut kekanak-kanakan dan terkesan main-main.“Jilat lehernya dan telinganya…biar adikmu terangsang…”
Sang kakak menuruti perintah ayahnya. Bokep live yang masih terbungkus CD mini. cairan cinta sang ayah keluar di dalam liang senggama putrinya. “Owhh..dik…shshh..dik…gak tahannhhh…kalau gini…gak tahan….”
“Gak tahan kenapa, Budi?” tanya ayahnya. Tangannya sedang mengusap-usap dada adik perempuannya yang belum tumbuh melalui sela baju seragam putihnya yang sudah dibuka 3 kancing.Di samping ranjang berdiri seorang laki-laki paruh baya, yaitu ayah mereka yang sibuk mengambil gambar dengan kamera video HD Sony. cairan cinta sang ayah keluar di dalam liang senggama putrinya. Perlahan pangkal penisnya dah gak bisa membendung sperma yang berebutan mau keluar. Akhirnya Budi ngambek dan kesal. Gak lama dari dalam kamar mandi terdengar suara-suara erangan Wati. Budi menyingkap rok merah adiknya, kemolekan bagian bawah tubuh gadis baru tumbuh segera tertangkap kamera.