“Apakah saya mimpi?”, katanya konyol. “Ooohh enaknya sayang, ooohh…, pintar kamu sanyang, ooohh…, kocok terus, oooh…, genjot yang keraass, ooohh”. Bokep india Edo mengimbangi gerakan itu dengan
mengangkat-angkat pantatnya ke arah pangkal paha dokter Miranti yang
mengapitnya itu. Dengan tenang ia
membaca makalah itu sambil sesekali membuat lelucon yang tak ayal
membuat para peserta seminar itu tersenyum riuh. Satu-persatu di lepasnya kancing baju kerja yang sedari tadi belum
dilepasnya itu, ia tersenyum melihat keindahan tubuhnya sendiri. Kita ketemu di Rest Room hotel Hilton International tadi siang”. “Oh…, indahnya
susu wanita ini”, gumamnya dalam hati sambil lalu meraba payudara besar
yang masih dilapisi BH itu. Edopun
merasakan gejala itu dari denyutan vagina sang dokter. Edo meraih pantat sang dokter dengan tangan kirinya, mulutnya menyedot
bibir merah sang dokter. “Huuuh…, ooohh…, ooohh…,
aahh…, ooohh…, nikmat sekali Do, goyang lagi sayang, ooohh…, ibu
mau keluar sebentar lagi sayang, ooohh…, goyang yang keras lagi
sayang, ooohh…, enaknya penis kamu, ooohh…, ibu nggak kuat lagi
oooh”, jerit dokter Miranti. Belasan kali sudah Edo membuatnya meraih
puncak kenikmatan senggama, tubuhnya seperti rontok menghadapi
keperkasaan anak muda itu. Ia berusaha menahan birahinya yang masih saja membara
dengan memberi ciuman mesra pada wanita cantik itu. Disambarnya
tas dokter yang ada di situ lalu membuka sebuah bungkusan pil penenang
yang biasa diberikannya pada pasien yang panik.
