Tumben mampir ke sini?” tambahku sambil melihat ke arah jam tanganku, saat itu sudah hampir jam sepuluh malam, tdk biasanya Rosmeri berani keluar malam-malam, pikirku heran.“Gua abis dari mall di depan, ngecek ATM, siapa tahu kiriman gua udah sampai, buat nalangin bayaran elu, tp ternyata belum sampai..” ujar Rosmeri dgn nada menyesal.“Thanks banget untuk usaha lu Ros.” ujarku sambil mengajaknya pulang.Kami berdua berjalan melewati ruangan billiard. Sebuah k0ntol berukuran besar yg teracung berwarna kemerahan dan di sekitarnya nampak bulu-bulu halus kini terpampang di depanku. Bokep live Kulihat dari celah udara yg sempit itu dan, kulihat Mas Tono di sana tepat sedang menindih tubuh istrinya. Langsung kutarik naik CD dan celanaku cepat lalu beranjak pergi.Aku baru sampai di depan pintu kamarku ketika kurasa tangan itu menahanku dari belakang. eemmhhh. Aku ingin membuka mataku.Sedikit demi sedikit mataku terbuka. Saat kejadian itu menimpaku, aku sedang duduk di semester 2. Saat itu di sana masih ada empat orang tamu yg sedang bermain ditemani oleh manajerku, mereka adalah teman-teman dari pemilik club tersebut, jadi walaupun club tersebut sudah tutup, mereka tetap dapat bebas bermain. Toloong..!” jerit Rosmeri makin keras sambil menendang-nendangkan kedua belah kakinya saat mereka mulai menggeraygi tubuh bagian bawahnya dgn buas.“Hentikann..!
