Aku telah melepaskan semua pakaian dalamku. Aku mengangkat kepala Fariz, “Riz, jilatin ‘itu’ tante”. Bokepviral Akupun terkejut. “Maksudnya?”.Akupun mulai berbaring dan menarik Fariz ke pelukanku. Plok..plok..plok..vaginaku berbunyi karena sangat basah.Kugoyangkan badanku maju mundur, penis Fariz melesak penuh kedalamku. Aku pun memanggil Fariz, “Riz, bisa minta tolong ambilkan tas tante yang hitam di mobil?”. Tiba-tiba Fariz berteriak,
“Aa..aa..aaahhhhh, geli banget tan. Diberi penjelasan seperti itu aku langsung kebingungan, tanpa pikir panjang aku langsung minta tolong padanya. Tubuhnya menempel dengan tubuhku, kamipun bermandikan keringat. Sentuhan tangannya sesekali menyentuh klitorisku, dan itu makin membuatku bernafsu. Dia tampaknya menikmati hal ini. Farizpun mulai mengerti jalannya permainan ini. “Yang ini tante?”, katanya sambil menyentuh klitorisku. “Aduh, tante bingung nih! “Gerakin tanganmu maju mundur Riz”, kataku mengarahkan. Tubuhku bersandar pada sandaran temapt tidur. Tangannya kini memainkan buah dadaku. “Kamu mau pegang ‘itu’ tante?”, tanyaku nakal. Aku berusaha memulai pembicaraan untuk memecah kesunyian. Dengan tisak sabar kupegang batang kemaluannya yang telah keras kembali, kuarahkan ke vaginaku. Sontak aku menggelinjang, sentuhan tangan Fariz pada klitorisku membuat tubuhku seperti melayang. “Riz…”. Sesampainya di kamar, aku langsung menutup pintu dan menuju kamar mandi, aku sudah tidak tahan menahan pipis sejak di tol tadi. “Yang mana tante?”.Aku mengambil posisi bersandar pada pinggiran tempat tidur.