“Ujan gak berenti-berenti. Dijilatinya dengan pelan batang penisku, dan dimainkan sesekali lidahnya di kepala penisku. Bokep indo viral Hujan rintik tidak menghentikan jalanku menuju kosan. “Iya, dan ini sekarang jadi punyaku!” Kata Sinta tegas. Aku ingin membiarkannya menikmati sisa-sisa kenikmatan sambil mengumpulkan tenaga.“Huh huh, aku suka banget gaya permainan kamu masss…” Ujar Sinta, matanya masih terpejam, mulutnya masih terbuka untuk mencari nafas yang tersengal.Aku hanya diam tersenyum. Kali ini aku ada di atasnya. Mungkin obrolan ringan seperti ini bisa membantu.“Oh, enggak kok. Tapi ku coba untuk menahannya, menghormati dirinya sebagai tuan rumah.“Oke deh kalau gitu, aku numpang tidur di sofa ya…” Pintaku. Akhirnya ku rasakan dorongan yang kuat dari dalam penisku yang memaksa untuk keluar. Ntar dikira macem-macem…” Ujarku, menolak halus tawaran Sinta.“Tenang aja, Mas. Usianya ternyata lebih muda 2 tahun dariku, dan alamatnya tidak jauh dari tempat ku berada. Meski aku menemukan dompet tersebut dan berniat mengembalikannya, tetap saja aku khawatir terlihat seperti orang yang baru saja mencopet.Ku buka dompet tersebut, ku cari KTP tanpa memedulikan uang pecahan seratus ribuan cukup banyak yang ada di dalamnya.Begitu aku menemukan KTPnya, ku perhatikan dengan seksama wajah dan identitas si pemilik.
