Sementara itu aku hanya dapat merenung tanpa dapat berbuat apa-apa. Bokep jepang Lalu mereka bergantian menyodomiku dan memulai kembali menggenggam batang penisku erat-erat dengan genggaman tangannya. Tapi Uwak menahan dan memaksaku untuk singgah.“Ayo..” katanya sambil menarik tanganku. Aku hanya tersenyum saja sedikit. Soalnya rumahku kan cukup jauh. Sudah tidak enak lagi berjalan di bawah siraman teriknya mentari. Tetapi dengan kedua tangan terikat dan kakiku juga telentang diikat, tidak mudah bagiku untuk melepaskan diri. “Kalau aku sih biasa dipanggil uwak..” katanya langsung memperkenalkan diri sendiri. Tanpa diduga sama sekali, justru Uwak yang mengajak pulang lebih dulu.“Mobilku di parkir disana..” katanya sambil menunjuk deretan mobil-mobil yang cukup banyak terparkir. Sambil makan Uwak banyak bercerita. “Iya. “Eh, boleh nggak aku panggil kamu Dik Sendy..? Aku tidak menjawab dan hanya mengangkat bahu saja. Dia tidak sendiri, tetapi bersama empat orang temannya yang sebaya dengannya. Aku jadi heran juga dengan sikapnya yang begitu berani membawa teman yang baru dikenalnya ke dalam kamar. Berbagai macam perasaan berkecamuk menjadi satu. Uwak memaksa dan membawaku masuk ke dalam rumahnya, bahkan dia langsung menarikku ke lantai atas.
