Fung lebih merapatkan dirinya kepadaku, menekankan kejantanannya yang sudah sekeras baja ke perutku. Bokep indo Kami baru saja dari sebuah restoran untuk makan malam kami. Lembut dan memabukkan.Pria kedua yang pernah kucium dalam hidupku. Kalau bahasa Inggris, aku sudah menguasainya lebih dari cukup untuk sekedar berbicara saja. Sepertinya aku mendorongnya tepat pada saat dia menggigit bibirku.Setelah sadar dari keterkejutannya, Fung mencengkram bahuku dan menekanku ke jok kursi mobilnya.“Ada apa ini?” kemarahan terbersit dalam nada suaranya. Lidahnya meliuk-liuk piawai. Tubuhku gemetaran tidak keruan, dan sesaat kemudian aku merasakan menelan sesuatu yang asin dan bibirku terasa perih. “Don’t miss him?”
“Ngapain lagi?” aku tertawa ngakak. Namun demikian, disaat-saat yang menentukan, tiba-tiba aku merasa seharusnya tidak begini. Tubuhnya membentur dashboard mobil dan menimbulkn bunyi yang sedikit keras. Bibirnya terasa basah dan hangat. “Kalo ngga, ngapain pake acara ngebalas segala?” geramnya. Lembut dan memabukkan.Pria kedua yang pernah kucium dalam hidupku. “A-aku..” aku tidak bisa memberikan alasan. Kami waktu itu cuman temenan aja. Tangannya menyelip kedalam, membelai perlahan dadaku, puting susuku sebelum akhirnya memerosotkan kemejaku dari bahuku. Hanya ‘having fun with friend’ aja, kurasa.”
“Beneran nih?” tanyanya menantang. Bibirnya terasa basah dan hangat. Mungkin dikarenakan aku membuka pikiranku sedemikian rupa, sehingga tidak ada yang namanya beban berat di bahuku.Dan, oleh karena itu, aku mempunyai satu tujuan belajar internet.
