Kutelepon Yen.“Gimana tadi?” tanyaku. Bokepviral Tidak salah pilihanku. Aku keluar! Ia mengerang keras ketika lidahku mempermainkan putingnya. Aku terpesona. Kita saling membagi rasa nikmat hubungan kelamin. Punggungnya melengkung ke atas dan mengejang. Fenny udah nggak sabar, nih. Kubiarkan keduanya menjelajahi tubuhku. Lebih keras lagii!”Keringatku deras menetesi pungguh dan dadaku. Sebentar lagi pasti giliranku.” Rupanya ia mengobrol dengan Mei dan Yen lewat telepon.Rasa bangga menjalari kepalaku mendengar ucapan Dewi itu. Kupandangi keempat wanita Cina yang putih mulus, cantik montok dan bahenol itu dengan nafas yang menderu-deru. Kedua tanganku melingkar ke punggung Dewi dan Fenny lalu melepaskan kaitan BH masing-masing. Ya.. Sejalan dengan mencuatnya kemaluanku tegak ke atas laksana menara, mulut mungil Fenny langsung menyergapnya. Gambaran celana dalamnya sedikit terlihat.Yang berambut pendek sedikit lebih rendah. “Keduanya memang sesuai selera Kho Ardy. Di ruang inilah dulu aku berpesta seks pertama kali dengan Mei dan Yen. Sehingga terbenamlah seluruh batang kejantananku di liang kewanitaannya.“Aacchh..!!”, Dewi mengerang keras.Aku menjambak rambutnya sehingga wajah yang cantik itu mendongak ke atas.
