Di dekat tiang lampu merah, sekitar beberapa meter dari tempatku berdiri, ada seorang anak laki-laki berambut kusut berpakaian kusut menenteng kantong-kantong plastik hitam yang juga kusut. Bokep indo viral Anak laki-laki itu juga ikutan merokok. Dia terlihat girang sekali memperoleh uang seribuan. Mereka mengeluarkan beberapa barang berupa bubuk yang lumayan kecil, menghirupnya sedikit, lalu tertawa-tawa. Meskipun hujan membuatku gigil, atau panas yang datang tak tanggung-tanggung. Atau seorang lelaki berjaket jins yang memayungi seorang perempuan yang jelas-jelas memakai jas hujan. Pernah suatu malam, aku melihat kejadian paling miris yang membuat aku sempat berdoa agar segera dicabut Tuhan. Tiap kali dia berkata begitu, dia selalu menyertakannya dengan merendahkan bahu. Dua jam berlalu, baru satu pengendara yang berhasil membeli kantong plastiknya. Dia menjajakan kantong-kantong plastik hitam itu ke setiap pengendara yang singgah karena lampu merah. Dia menjual, bukan mengemis. Dia menjual, bukan mengemis. Akibatnya sebuah mobil berwarna putih yang hilang kendali menabrak anak laki-laki itu. Dua jam berlalu, baru satu pengendara yang berhasil membeli kantong plastiknya. Mereka mengeluarkan beberapa barang berupa bubuk yang lumayan kecil, menghirupnya sedikit, lalu tertawa-tawa.
