“Janji !”, kataku sambl mengacungkan telunjuk dan jari tengahku. Tak tahan berlama-lama aku merangkul tubuh kak Dewi. Bokep Viral “Anjing…!, brengsek “, kataku sambil meninju dinding. aku merasakan keliaran dimatanya ketika menatapku yang hanya terbungkus handuk sepinggang. Biar bersentuhan lebih dekat aja. Segar sehabis mandi, hampir aku balik lagi ketika menyadari dimeja makan Kak Dewi tengah sarapan ditemani kak Sinta. Lalu kukunci pintu. Aku mahasiswa salah satu perguruan tinggi di Bandung. Kepala kak Sinta bergerak kekanan dan kekiri. (maafkan aku kak Dewi !)Terkadang aku merasa berdosa manakala aku mencuri-curi pandang. Matanya jernih dan terang, sehingga menonjolkan kecantikan alami yang dimilikinya.Dua bulan pertama aku tinggal dirumah kak Dewi, semuanya berjalan normal. “Bangun…!”, suara kak Dewi kembali terdengar. Shittttt….sialan! Aku bergerak lebih keatas. Mungkin karena ia yang tiap hari ketemu. Sebulan berlalu, otakku benar-benar telah rusak. Aku menggumulinya dengan penuh nafsu. Dengan tangan gemetar aku membuka seluruh pakaian yang kukenakan, lalu aku berguling-guling diatas spring bad sambil mendekap bantal guling. Kemaluanku terus menggesek-gesek kemaluan kak Dewi.