Perlahan ia mulai mengocok pengkal kemaluanku… sesekali ia mengecup bagian kepalanya yang seperti topi baja itu. Terasa semakin menegang dan mengeras…. Bokep Viral Bibir kemaluannya nampak membengkak, merah dan berkilat penuh dengan lendir. Tapi siapa tahan menahan tubuhnya yang tinggi montok itu setelah tadi ditindih oleh dua gadis montok sekaligus.Aku bangkit duduk, mendorong sedikit tubuh Liani, gadis itu seperti kaget. Tapi kami tak peduli, kami terus berpelukan menikmati pergumulan itu. Kemudian ia menurunkan kedua tangannya dan memelukku di pinggang.“Tekan-tekan lagi, BAng.” pintanya.Aku juga sudah pingin merasakan gesekan kemaluannyai. Hhhhh” desahnya kacau seperti anak kecil yang rakus menetek di susu ibunya. Setumpuk daging berwarna kemerahan berkilat di celah-celahnya …Bagian itu, bibir kemaluan Cenit yang merah dan basah dipenuhi cecairan lendir yang bening. Memandang matanya lekat-lekat. Aku tidak tahu, apakah dia marah atau sudah terangsang…. Sudah berapa kali pula dia menggepit-gepit dan memelukku dengan erat dengan kedua tangannya. PenggaRinaynya adalah batang kemaluanku yang dia cengkram dan dia benamkan sedalam-dalamnya.“Ohhh..ohhhhhhhhh,” lolong gadis itu melepas nikmat. Dia sudah begitu bernafsu, nafsu yang di pendam lama dan ingin di lepaskan dalam pelukanku malam ini juga.Terus terang di menit-menit penuh cinta itu aku tidak ingat lagi dengan Cenit.
