Ia meletakkan tasnya di meja, lalu meraih asbak dari bawah kursi. Bokep indo Keringat dingin mulai membasahi keningnya. Sayup di balik baju tipis itu ia melihat dua titik hitam berseberangan. Gontai melangkah menelusuri trotoar sepanjang jalan By-pass di depan Jayabaya. Si mungil ternyata tidak pakai BH.” dalam hati.Debaran di dada Windu semakin tidak menentu. Tak dihiraukannya serbuan pertanyaan si mungil. Beberapa orang yang sedang duduk di ruang tamu dibuat terheran-heran. Tenang mas, pelan-pelan saja… Jangan gugup gitu ahh..” si mungil tersenyum. Payudara si mungil ternyata tak semungil tubuhnya. Tapi kena bayar ekstra lho…” tiba-tiba tangan mungil itu sudah menelusup di antara selangkangan Windu dan menyambar batang kemaluan Windu yang sudah sangat menegang. Tenang mas, pelan-pelan saja… Jangan gugup gitu ahh..” si mungil tersenyum. Windu memejamkan mata berusaha mengusir wajah kedua orang itu. Windu menurut. Windu masuk ke kamar berukuran sekitar 2×3 meter itu lalu duduk di atas tempat tidur. Ada yang berbisik-bisik sambil tertawa. “Heiii… cakep… ayooo dooong… Suka nyepong kan?”
Windu mempercepat langkahnya sambil terus memaki dalam hati.
