Tiga minggu sesudah SMS di Delta Plaza, suatu siang Yen menelponku.“Ada khabar gembira, Kho”, kata Yen dengan suara renyah. Bokep Viral Kita saling membagi rasa nikmat hubungan kelamin. Fenny mengangkangkan pahanya dan mendekatiku dari depan, siap-siap untuk disetubuhi.“Mas Ardy pasti bangga ya, dilayani oleh dua cewek bahenol”, kata Fenny tersenyum. Yen mengedipkan matanya sekilas sambil melirikku. “Tapi, sebelum ketemu mereka kan masih ada aku sama Mei yang selalu siap.”Sesudah pertemuan itu, setiap kali bersetubuh dengan Mei dan Yen saya selalu bertanya kapan bertemu si Dewi dan Fenny. Bongkahan-bongkahan pantat keduanya yang montok dan padat itu kini menjadi sasaran remasan tanganku. Pahanya sudah membuka lebar, memperlihatkan celah kemaluannya yang seperti berteriak tak sabar. Tangan kanan Dewi menggenggam dan mengusap-usap kemaluanku sehingga tetap tegang dan keras. Ketika aku kembali, Dewi dan Fenny sudah menantiku di pintu ruang tengah. Kemaluanku tegak menjulang dengan gagahnya, menantikan saat-saat mendebarkan, menyatu dengan kedua wanita itu bergantian. Ada rasa bangga yang menyelip di dadaku karena boleh menikmati kehangatan tubuh-tubuh wanita Cina yang cantik-cantik itu. Dari bayangan cermin kulihat Dewi menggigit bibirnya dan menahan napas, tak sabar menanti penetrasi batang kejantananku.
