Pelan dan sedikit menekan. Bokep terbaru Sejuk. Oh, dia ternyata melirikku. Putingnya runcing, ukurannya luar biasa, sepanjang buku jari telunjukku. Sangat pelan. Merasakan lipatan lain di dalam yang sangat basah. Tangan dia sepertinya cerdas, kembali mencari sasarannya yang tadi lepas. Kurasakan nikmatku semakin memuncak. Baru kusadari sekarang. Pernah membayangkan membuka kancing-kancing besar pada kain jeans? Uh, begitu romantis. Aku sudah memakai jaket tentu saja, karena aku tidur di bawah AC. Kemudian memandang ke arah dia. Kemudian mengelusnya. Kalau begini terus, aku pasti tak tahan. Kemudian mengelusnya. Aku terus menggerakkan jariku. Dia kembali melanjutkan kulumannya. Tapi itu dulu.Hampa kadang terasa. Aku sangat menghayati momen itu. Aku terpaksa menoleh ke arah mereka. Sekilas kulihat bekas sperma di pinggir bibirnya. Aku memilinnya. Kadang aku ingin, sekali-kali memberontak, melanggar aturan. Tinggal jalan kaki ke Pondok Indah Mall. Putingnya runcing, ukurannya luar biasa, sepanjang buku jari telunjukku. Aku beringsut lagi mendekati tubuhnya. Pelan-pelan kuelus bukit indah itu, dari tepi ke kanan. Aku pun bergerak membetulkan celanaku.“Jangan ….,” katanya sambil menahan tanganku yang hendak menarik ritsleting. Setelah itu, aku memelorotkan celana dalamku. Hari sudah sore ketika aku tiba di terminal Lebak Bulus. Perasaanku mengatakan ada sesuatu yang lain yang akan terjadi.
