Bunyinya kecepak-kecepok membuat aku semakin bernafsu. Aku semakin ngotot menyetubuhi ibu mertuaku, mencoblos vagina ibu mertuaku yang licin, yang tebal, yang sempit (karena sudah kontraksi mau puncak). Bokep Viral Aduuh enaak, enaak sekali. Tiada kata-kata yang keluar, tidak dapat diwujudkan dalam kata-kata. Ibu mertuaku memang bukan ibu kandung istriku, karena ibu kandung Riris telah meninggal dunia. Cepat-cepat aku buka celanaku, aku turuni celana dalamku. Ibu agak kaget dan membuka matanya. Mendadak lampu mati. “Buu, Tomy masuk semua, masuk semua buu”
“Iyaa Toom, enaak banget. Mungkin karena curian ini ya buu, bukan miliknya…,
Punya bapaknya kok dimakan. Aku naik ke atas ibu mertuaku bertelakan pada siku dan lututku. Aduuh, vaginanya tebal banget. Kami miring, berhadapan, Ibu mertuaku memencet hidungku lagi, “Dasar anak kurang ajar…, Berani sama ibunya.., Masa ibunya dinaikin, Tapi Toom…,ibu nikmat banget, ‘marem’ banget. “Naah, tambah kurang ajar thoo, Ingat Riris lho Tom…, Nanti kedengaran ayahmu juga bisa geger lho Tom”. Aku minggir di tempat yang agak gelap. “Aduuh Toom, jangan gitu dong. Aku kadang-kadang sagat merasa bersalah dengan Riris istriku, dan juga ayahku mertua yang baik hati. Memang perkawinan kami belum dikaruniai anak. Bener-bener nih. Garasi aku tutup kembali.
