Biar dia tidak kebingungan mencariku. Namanya Vera. Bokepviral Kuciumi pinggangnya, sambil jeans-nya kutarik pelan-pelan ke bawah. Kalau orangtuanya tahu, si Vera bergaul denganku yang notabene pribumi asli. Wah asyik juga nih. Kupikir itu pasti Vera. Aku akhirnya bisa main dengan si Vera yang cantik. Tapi sekali lagi dia hanya diam dan dengan matanya yang coklat menatapku penuh arti, yang artinya aku juga nggak tahu. CD-nya sudah basah sekali. Wah asyik juga nih. Dulu aku kuliah di universitas swasta terkenal di Bandung Utara. Biar dia tidak kebingungan mencariku. Ukurannya aku tidak tahu, peduli amat. Biar dia tidak kebingungan mencariku. Pokoknya aku ngobrol dengan dia sambil berhadap-hadapan, sesekali aku melihat pemandangan kota Bandung yang sudah mulai dihiasi lampu-lampu. Mesin yang rusak disetting ulang oleh bagian Maintenance/Montir. Tapi akhirnya aku minta persetujuannya dulu. Suatu hari Vera bilang kepadaku, bahwa dia sudah cerita tentangku ke bapaknya dan ibunya. Bodohnya keluar. Bagiku tidak jadi masalah, lebih nikmat main saja langsung.“Ver… masukin?” kataku deg-degan. Kenalkan dulu, namaku Yudi, umurku 29 tahun. Aku juga diberi tahu juga alamat kantornya. Wah bisa celaka aku. Selama ada fasilitas kantor kumanfaatkan saja. Biasa, namanya juga laki-laki. Selama hidup, aku belum pernah pacaran dengan orang pribumi. Aku juga tidak malu karena tubuhku lumayan atletis, hasil fitnes selama setahun.
