Mungkin itu hitam. Bokep Viral Tanganku berubah posisi, membelai pahanya yang ditutupi jeans. Tangannya perlahan-lahan membelai kaki saya dari selangkangan ke lutut. Setidaknya aku suka lampu tidur yang remang-remang. Penis kecil, sangat basah. Dia berulang kali menggerakkan tubuhnya, seolah-olah menikmati sentuhan tanganku yang sebenarnya di pahanya. Kemudian melihat suaminya yang tersenyum mengangguk ke saya di kursi kami, membawa seorang anak yang berusia sekitar 5 tahun.“Aduh, ma’am, maaf, bukan karena aku tidak menginginkannya, tapi aku sengaja memilih tempat di bawah pendingin udara ini, Ma’am. Tangannya sangat halus, dan sentuhannya, sangat lezat. Kali ini cukup panjang. Dia tidak memegang. Bisa.Jelas, ini sutra. Sang ayah sibuk dengan PDA-nya. Dia masih terus mengelus pahaku. Mata tertutup. Saya membuka mata saya sedikit. Ada selembar kertas kecil di bekas tempat duduk ibu. Jika hanya ….Saya melihat ke samping. 14A. Saya menatapnya.Matanya tertutup. Lalu saya menggerakkan jari saya. Jantungku berdetak keras.Lama-lama orang itu ada di toilet. Hmmm. Aku merasakan bibir kecilnya menyentuh kepala “kakakku”. Aha, dia mengerti. Saya dipaksa untuk menghadap mereka. Saya merasa bahwa dia mengenakan bra berenda. Sangat keras padanya. Jari itu mencari sumber kesenangan wanita. Dia mendesis. Oh, dia berbalik melirikku. Ada sesuatu yang basah. Tubuhnya menegang.Saya mengelusnya lagi.
