Aku dorong lagi, pelan tapi pasti. Bokepviral Dengan cara ini, rasanya lebih mantap, karena gak ada tangan yang ikut campur mengarahkan penis. Sekitar jam 06.00 aku pulang, pamit lewat kertas yang aku selipin dibantalnya karena dia masih belum bangun saking capenya. Jam menunjukan pukul 7 pagi kampus rupanya masih sepi, memang kejadian ini sering aku alami karena takut telat saja dikarenakan jarak antara kampus dengan rumah jaraknya kumayan jauh sekali, tapi aku sembari menunggu jam masuk kuliah aku mampir di kantin.Saat itu mata kuliah hari ini bener-bener malesin, full teori. “Ssssakkiit… Pelan-pelan donk, yannkkhh…” rintihnya kesakitan, karena ukuran penis aku yang memang besar untuk ukuran vaginanya yang masih perawan itu. Tanpa ngasih kesempatan aku untuk napas, dia langsung mengulum penis aku dengan ganasnya. Wooow! Akhirnya, aku ngerasa seperti ada lapisan yang ngehalangin mata bor perkasa aku, ini dia mahkotanya. Kammmu, jahaattt… Kataaanyahh peelannn…” rengeknya sambil menitikkan air mata. Pelan-pelan aku masukkin kedua tangan aku ngegantiin tangannya yang sedang meremas-remas payudaranya. Agak susah nyari sudut pandang yang jelas, sementara kedua tangan nutupin kiri-kanan muka supaya bisa ngeliat jelas.
