Sambil menonton TV, Mei Mei memainkan kembali kedua kakinya pada badan dan kepalaku sambil sekali-kali menendangku, tapi tidak keras. Kami lalu naik ke lantai 10. Bokep terbaru Impresi pertamaku mengatakan dia orang yang baik dan mudah akrab namun cukup agresif. Aku nggak mau. Dia seorang wanita keturunan Tionghoa. Penisku berdiri tegak dan keras bagaikan sebuah tiang bendera yang besar. “Apik sekali ya kamu. Nah sekarang istirahat dulu”
Ia pun membiarkan diriku terikat di lantai. Selang beberapa waktu kemudian, ia memintaku untuk menghentikan dan Mei Mei lalu beranjak dari duduknya dan menibaniku dengan posisi kemaluannya berada diatas kepalaku. Penisku berdiri tegak dan keras bagaikan sebuah tiang bendera yang besar. Aku meronta-ronta sekuat tenagaku mencoba membuka ikatan tali-tali itu. “Awas, awas aku mau keluar..”
Dan semprotan spermaku keluar dengan kencangnya ke mulut Mei Mei. “Kalau kamu nggak mau ketemuin aku lagi, foto-foto ini nanti aku sebarkan lho! “Aku bercanda kok bilang temanku mau datang kesini. “Sekarang kamu jilat mekiku” pintanya. Kami melakukan posisi 69. Karena aku tak kuat minuman alkohol, jadi kupesan coca-cola. Desihan nikmat yang cukup keras terdengar dari mulutnya. Kalau rasanya sakit ya lumrah dong. Di jelaskan padaku bahwa dia ingin dapat mengikat orang lawan jenisnya.
