Bob tak mau kalah dengan Jaelani. Kupeluk pinggangnya yang ramping ketika ia sedang mencuci piring sehabis makan dan kubisikkan kata-kata mesra di telinganya. Bokep Viral Ini dia yang sering kubayangkan. Dua jarikupun masuk ke dalam vagina Reni dan memang betul-betul basah. Penisku mengacung ke hadapan wajah istriku yang cantik ini. Kulihat ia menciumnya.“Nah, sekarang memekmu sudah wangi lagi,” katanya.Reni menggigit bibirnya dan memejamkan mata.“Teteknya juga wangi,” kata Aldo yang menggenggam sebelah payudara Reni dan mengulum putingnya.“Ngghhh… kenapa kalian lakukan ini pada saya,” rintih Reni.“Mau tahu kenapa ?” tanya Bob, jarinya terus saja bergerak sepanjang alur vagina Reni.Aku tegang. Lalu, kedua gumpalan daging kenyal itu berayun balik membentur tepi meja. Tiba-tiba, entah kapan dan bagaimana awalnya, aku selalu membayangkan Reni dalam dekapan lelaki lain. Akibatnya Reni menjerit histeris lagi. Mereka betul-betul sudah menguasai istriku. Penisnya yang besar masih menancap di vagina istriku. Meremas-remasnya dengan kasar dan berkali-kali menjepit kedua putingnya. Pinggul Reni menggeliat-geliat menahan nikmat.“Bang nggak bosen-bosen mainin memek Mbak Reni,” tanya Aldo yang duduk di sebelahku sambil memainkan penisnya.“Lho, kok kamu di sini.
