Bisa dilaporin ngintip aku”. Bokep live ”ternyata dia takut kecoak toh”, aku tersenyum sambil pegang gelas saat melewati kamar mandi.”Pak..Pak”, Tina memanggilku. ”Nggaklah..jangan. Lalu tangan kananku meraih kepalanya seperti tadi dan kucium panas bibirnya. Tina merundukkan tubuhnya lalu tangan kirinya memegang penis dan menciumnya. Tina hanya bisa mengeluarkan suara yang tertahan ”nngg..emmppfftt..nnngggg”, begitu berulang. Entah rejeki atau kesialan bagiku tentang kemunculannya. Kubuka pintu kamar mandi sedikit, lalu kuintip letak kecoaknya, belum terlihat. ”Iyyyaa..Pppaakkk..aaayyyoo Pppaakk..”, rintihnya makin kencang. Kutangkupkan dua tanganku di dua susunya. Tangan kanan kuusap-usapkan di vaginanya. ”Aahh Bapak..”, jawabnya dengan memainkan bola-bolaku. Tina jelas tidak tahu kenakalan mataku yang sedang menatap sebagian keindahan tubuhnya. Kubalikkan tubuhnya, lalu kuguyur punggungnya sekarang. Ya Pak..di sini saja”, dia memahami kekhawatiranku. Tangan kanan kuusap-usapkan di vaginanya. Perutnya sedikit rata dan..hmm..rambut bawahnya hanya sedikit”. Makin lama terasa penisku yang mengecil. Rambut dan kepalanya kubelai dan kuremas-remas. ”Eemmppff..”, erangnya. Matanya memohon. Matanya memohon. “Terserah kamu”, jawabku sambil tersenyum. Sedang aku sedikit menggeram dan ”oouugghhh..hhmmppff..mpekmu enaknya Tttiinn..”. Lava kepuasan dirinya mengalir deras, rasanya gurih sedikit manis. Kukecup dan kugigit leher belakangnya. Aku masuk rumah lalu cepat cepat duduk di depan komputer, browsing, karena suami adikku memasang internet untuk mendukung pekerjaannya.10 menit kemudian Tina menyajikan segelas es teh untukku.
