“Aku siap
untuk menerimamu sayang..” Setelah ia mengatakan ini, aku langsung berlutut di depannya dan kupeluk dia
erat-erat. Bokep indo Herlin tidak
berhenti, dia memelorotkan celana panjang dan celana dalamku, lalu dengan sigap dia memegang adikku yang
sudah berdiri tegak. Sejenak
aku agak grogi karena baru pertama kali melihat tubuh wanita selain istiku setengah telanjang, tapi
bagaimanapun aku harus melaksanakan kewajibanku. Aku sayang banget sama kamu..” Aku hanya mengangguk pelan,
walau di hatiku masih terdapat kebimbangan. Suatu hari telepon di kantorku berbunyi. Beberapa saat kemudian Herlin membuka matanya dan tersenyum kepadaku, sambil memelukku ia
berkata, “Vito, jangan tinggalkan aku yah.. Sampai aku menulis cerita ini hubunganku dengan Herlin masih
tetap berjalan tanpa ada orang yang mengetahuinya.Istriku sempat curiga denganku, tetapi setelah kujelaskan bahwa Herlin adalah rekan kerja, dia percaya
dan tidak pernah lagi menanyakan hal ini lagi.,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,, ”
“Vitoo.. Kamu terangsang ya..? “Apa yang membuat Ibu
berpikir demikian? aahh..Vito..”
“Jangan ditahan Lin.., keluarin aja.. Cuma agak geli aja..” kata-katanya membuatku semakin gugup. kamu lihat juga
dong, susuku kan kecil juga. keluaarr..”
“iyaa.. Dia menciumi wajahku dan aku memulai mneggesek-gesekkan batang kemaluanku di lipatan
vaginanya. Perlahan kubuka belahan vaginanya, terasa sekali vaginanya
telah basah oleh cairan yang keluar terus menerus dari vaginanyaKumainkan kelentitnya dengan jari tengahku, Herlin mengerang dengan sangat keras, merasakan kenikmatan
yang dia terima saat ini.