Kilau Erotis Era Lalu: Nostalgia Porno Klasik

Sedang mens, mau ngantar adik, ditunggu mamanya. Ada 3 orang pegawai koperasi yang melayani toko ini, 2 diantaranya cewek. Bokep indo Penisku mulai bangun membayangkan sebentar lagi aku bakal menggeluti tubuh mulus padat ini. “Mau minum susu? “Belum ada.., ayo sebentar aja”. Macam-macam alasannya. “Oh ya.., sini Sari rapiin”. “Hee.., stop.., stop Mas..”, serunya. Beberapa tahun lalu ketika perusahaan tempatku bekerja mendapatkan kontrak suatu proyek pada sebuah BUMN besar di Bandung, selama setahun aku ngantor di gedung megah kantor pusat BUMN itu. Paling-paling ia hanya menepis tanganku sambil matanya jelalatan khawatir ada orang yang melihatnya. “Terusin.., Sar..”, perintahku.Sari bangkit lagi. Aku punya waktu untuk menurunkan tensi sehingga bisa bertahan lama. Mungkin karena aku memakai dasi sehingga aku dikiranya manager di BUMN ini, padahal aku hanya staf biasa di perusahaanku. “Uh, pegel mulut saya..”. Toh tidak akan kelihatan. Lebih baik mampir dulu buat minum sambil mengatur taktik. Tapi, peristiwa ini harusnya tak seorangpun boleh tahu. Matakupun jelalatan memperhatikan sekeliling. Okey, mendadak aku ada ide untuk melepaskan ketegangan selepas-lepasnya tanpa terpecah konsentrasi. Mungkin karena aku memakai dasi sehingga aku dikiranya manager di BUMN ini, padahal aku hanya staf biasa di perusahaanku. Aturan perusahaan memang mengharuskan aku pakai dasi jika kerja di kantor klien.Aku makin penasaran.

Kilau Erotis Era Lalu: Nostalgia Porno Klasik

Related videos