“Hai manis !!”, sebuah sapaan membuatku terkejut, seorang pria muda seumuran Randy, berajah tampan dan bertubuh atletis hanya mengenakan celana boxer dan kaus buntung duduk di ujung ranjang. Aku menamparnya pelan. Bokep jepang Dengan semangat Randy melepaskan satu persatu pakaiannya, lalu menyusul berjalan di belakangku menuju kamar mandi. Aku kembali menamparnya pelan. Akhirnya aku hanya bisa pasrah menahan sakit dengan menggigit bibir dan terus menangis. “Randy….mama minta ini menjadi rahasia kita berdua.”, ujarku dalam pelukannya usai bercinta. “oouhh…ouuhh…shhh”, aku merintih dan mencoba menggigit bibir agar rintihanku tak terdengar nyaring. “Langsung Randy hapus di kamera kok ma, jangan khawatir”, jawabnya melegakanku. Ini tampak begitu nyata. Berawal dari chating di facebook bersama teman semasa SMA yang kini menjadi Dosen di sebuah Perguruan Tinggi di Jogja, tempat dimana anak lelakiku kuliah. Di tangannya, sebuah benda putih panjang tergenggam lemah, sebuah alat tes kehamilan dengan indikasi menunjukan lambang plus, alias positif.,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,, Hmm..begini, Randy mulai cari-cari duit sendiri mah..eee sekali lagi bukan karena jualan drug…sumpah, tapi anu..ikut-ikut teman jadi fotografer dan desain grafis. Berbagai posisi kami lakoni, sampai akhirnya posisi membelakangi alias doggie style menjadi penutup persetubuhan intim itu dan kembali mulut rahimku disirami sperma anak kandungku yang perkasa.
