Kerinduan, ketegangan kami tumpah sudah. Bokepviral “Toom…, udah dulu Tom…, eehmm udah dulu”, napas kami memburu. Kami saling berpegangan tangan, berpandangan dengan mesra, berciuman lagi penuh kelembutan. Mungkin terpengaruh juga karena aku sudah satu minggu tidak bersetubuh dengan istriku. Buah dadanya besar sesuai dengan pinggulnya. Kami bersama-sama menikmati puncak persetubuhan kami. Tiada kata-kata yang keluar, tidak dapat diwujudkan dalam kata-kata. Aku remas lembut buah dadanya, kuelus perutnya, vaginanya, klitorisnya aku main-mainkan. Napas kami terhenti. Karena sendirian itu, dan maklum karena otak laki-laki, pikirannya jadi kemana-mana. “Ibu juga mau muncaak, mau muncaak…, Toomm, Tomm, Teruss Toomm”, Kami berpagutan kuat-kuat. Tetapi kami banyak kesempatan untuk sekedar berciuman dan membelai. Malam itu kami mandi bersama, saling menyabuni, menggosok, meraba dan membelai. Ibu jadi susah nih. Hari-hari berikutnya aku bersikap seperti biasa, demikian juga ibu mertuaku. Ibu marem banget” kami mendesis-desis, menggeliat-geliat, melenguh penuh kenikmatan. Karena sendirian itu, dan maklum karena otak laki-laki, pikirannya jadi kemana-mana. Ibu menggeliat-geliat, meremas-remas kepalaku dan rambutku, mengelus punggungku, pantatku, dan akhirnya memegang penisku yang sudah siap sedia masuk ke liang vagina ibu mertuaku. “Jelas dong buu…, Kan asyiik”, kataku menggoda.
Jessica Bangkok Menunduk Untuk Ditembak Keras
Related videos














