Menggosok-gosokkan hidungku sambil menghirup aroma pandan itu sedalem-dalemnya. Bokepviral Aroma yg sedikit seperti daun pandan tetapi mampu membius saraf-saraf di rongga kepala. Menengadah. Bagian mana yg akan kamu cium?”“Betis yg indah itu!” “Hanya sebuah ciuman?” “Seribu kali pun aku bersedia.”Mbak Tiara tersenyum manis ditahan. Andai saja roknya tersingkap lebih tinggi serta kedua lututnya lebih terbuka, tentu akan bisa kupastikan apakah rambut-rambut halus yg tumbuh di lengannya juga tumbuh di sepanjang paha hingga ke pangkalnya. Telapak kaki kirinya menginjak bahuku.Pinggulnya terangkat serta terhempas di kursi berulang kali. Tarikan perlahan itu tak mampu kutolak. Bu Tiara terpekik. Sambil tetap mengelus betisnya, kuluruskan kaki yg menekuk itu. Sebab ingin melihat paha itu lebih utuh, kuangkat kaki kanannya lebih tinggi lagi sambil mengecup bagian dalem lututnya. “Hanya lidah, Thomas! Tercium aroma segar yg membuatku menjadi semakin tak berdaya.Aroma yg memaksaku terperangkap di antara kedua belah paha Bu Tiara. Sebelum paha kanannya benar-benar tertopang di atas paha kirinya, aku masih sempat melihat rambut-rambut ikal yg menyembul dari sisi-sisi celana dalemnya.
