“Ngghh…, ngghh..”Aku pegang batang kemaluanku sebelah tangan dan kemudian kurasakan muncratnya air maniku dengan kencang dan banyak sekali keluar dari batang kemaluanku. Dengan lagak dan gaya masing-masing mereka berpose.“Kenapa sudah ada di sini, sih? Bokep live Mana lagi pantai di Jakarta ini.Aku parkirkan mobil Kijangku di pinggir pantai Ancol. Chrootth…, chrootthh…, crot…, craatthh…, sebagian menyemprot wajah Diana, sebagian lagi ke payudaranya, ke dadanya, terakhir ke perut dan pusarnya.“Mas Ray…, nikmat banget selingkuh dan main sama kamu, rasanya beda sama kalo saya gituan sama Ipet. Terdengar suara aneh. Kami terus bercakap-cakap, sambil minum teh botol yang dijual pedagang asongan.Waktu terus berlalu. Tanganku membuka kaitan BH hitamnya. Aku melambai pada rekan-rekannya.“Diana! Aku merengut, hendak marah, tapi tak jadi, pahanya yang mulus terpampang di depanku, membuat gondokku hilang.Setelah itu aku mulai tertarik mencuri-curi pandang. Dengan lincah Diana telah duduk di sampingku. Gak ada yang mau ngantarin nih.”Aku pun mengangguk. Dia telah semakin akrab denganku.“Kamu sudah punya pacar, belum?” Tanyaku. Kurasakan lubang kemaluannya hangat, menegang dan mengejut-ngejut menjepit batang kemaluanku.
