Kini kami hanya menyisakan celana dalam saja. Bokep Viral Dan Santi pun dengan lincah menggoyang pinggulnya mengimbangi tusukan-tusukan senjataku.Setengah jam sudah berlalu, peluh sudah membasahi seluruh tubuh kami, berbagai gaya sudah aku lakoni, dan Santi pintar sekali mengimbanginya. Sakit..?” aku kuatir Santi kesakitan. Apa lagi tonjolan buah dadanya sering membuat aku tidak berkonsentrasi untuk bekerja. Dan sampai film habis, Santi sudah pasrah berada di pelukanku, namun aku masih bersabar meskipun senjataku sudah membengkak dan mengeras. Itu pun sepertinya dia basa-basi saja, mungkin karena aku atasannya, jadi dia agak senggan menolak. Aku segera melepaskan penutup terakhir tubuh Santi, dan Santi pun tidak mau kalah melepas penutup terakhir tubuhku. Sampai akhirnya, “Kakak, tidak ingin bermesraan dengan Santi..?” katanya sambil memelukku. Dia sudah mau kuajak menonton, bahkan dia mengakui bahwa dia membutuhkan diriku dan tidak mau berpisah dariku.Di dalam gedung bioskop yang remang-remang, dia menangis di dadaku. “Memangnya Santi mau kemana..?”
“Pokoknya malam ini, Santi mau menghabiskan waktu bersama Kakak.”
Pucuk dicinta ulam tiba, Ini pasti ajakan, segera kukeluarkan HP dari sakuku, dan menghubungi istriku. Ternyata disinilah kelemahanku. Sakit..?” aku kuatir Santi kesakitan. “Aku ingin sekali, Santi, Tapi Aku takut Kamu belum menerima Kakak.”
“Lakukanlah Kak, Santi rela, dan benar-benar mengharapkan belaian Kakak.”
Aku terharu mendengarnya, dan tanpa buang waktu lagi, kupeluk tubuhnya erat, Dua buah gunung kembarnya terasa mengganjal
