Membetulkan dudukku, berkerudung dari bahu hingga ke lututku, kemudian kuambil koran dari meja. Spemaku akan muncrat nichhh..Aku melototkan mataku ke arah Hamidah untuk menghayati sedalam- dalamnya khayalanku. Bokepviral Si Hamidah masih asyik merapikan tanaman hiasnya. Aku tinggal di lingkungan kota yg adat penghuninya cukup ber-etika, moral dan budaya. Menyimpang dari rutinitas, menyimpang dari kebiasaan, menyimpang dari adat, etika dan moral dan harus juga berani nyerempet-rempet bahaya. Biar kulepasi celana dalammu. Lorong sarung itu akan tercipta apabila aku sedikit melonggarkan ikatan sarungku yg semula menutup mata kaki kini kuangkat naik hingga dekat ke lututku. Yesss …, aku berhasil. Aku setengah merem melek keenakkan. Itu ada Bu Denis, ada jeng Tutik, Bu Hartati, bu.. Aku perhatikan kini dia menyapu tanpa konsentrasi, sebentar-sebentar menengok ataupun melirik ke arah aku duduk.Hi.. Dan akhirnya sesudah aku mengerahkan segala dayaku datanglah disain inovasi itu. Aku sebaiknya memijat-pijat lebih keras dan mengocok lebih cepat.. Kini aku gemetar merinding. Mereka menahan air liurnya sambil menapatap ke arah sarungku.Duhh.. Aku mengambil kopi panasku yg telah disediakan istriku. Mungkin telah berhari-hari ataupun berminggu-minggu berlalu. Bodinya montok bingit. Aku benar-benar telah kehilangan ‘pamor’ di wilayahku. Darah gairahku mulai loncat ke-ubun- ubun. Apa kata mertuaku nanti. Tentu saja dengan catatan-catatan agar yg tadinya tak legal menjadi legal.
