Aku dan suamiku mengehela nafas. Bokep Viral Wah, beruntung juga kalau semua ibu-ibu ngidamnya penis suami seperti kehamilanku kali ini. Masss???” desisku pada suamiku. Di dalam kamar tangisanku pecah. Wajahnya memerah. Aku mencoba bangkit, tapi entah kenapa, kakiku jadi gemetar dan kembali selangkanganku menekan tubuh si Indun. Aku mengangguk, lalu kami saling berpelukan sampai pagi tiba. Rika walaupun tinggal serumah dengan kami juga lebih sering menghabiskan waktunya di tempat kosnya di kawasan Gejayan.Kalau si Sangga, karena cowok remaja, lebih sering berkumpul dengan teman-temannya ataupun sibuk berkegiatan di sekolahnya. Aku mengangguk, lalu kami saling berpelukan sampai pagi tiba. Pantatnya melengkung naik, dann…. “Sudahlah, Ndun. Suamiku tetap diam saja. Yang kulakukan hanya memeluk suamiku erat-erat. Setelah membeli televisi baru, televisi lama kami, ditaruh di gazebo itu, sehingga para tetangga betah nongkrong di situ. Malu juga aku melihat adegan itu, apalagi si Indun. Kami bercinta sangat sering, minimal seminggu tiga kali. Merasakan remasan itu, Indun terpekik kaget. Suamiku malah ketawa-ketawa sambil berdiri di belakangku. Dia mendekati kami, dan melihat bahwa kelamin kami saling bersentuhan. Entah apa yang ada di pikiranku, aku tiba-tiba sangat ingin menuntaskan nafsu si Indun.Si Indun mengerang-erang sambil terbaring di rerumputan halaman rumah kami. “Maa.. Penis itu menggesek wilayah sensitifku disamping karena vaginaku masih basah oleh persetubuhanku dengan suamiku, juga karena aku tidak
