Bergegas aku menuju kamarku sendiri. Bokep Viral Aku senang mendengar kak Dewi mendesah-desah dan merintih. awas abisin yah !”, kak Dewi bangkit dari tempat duduknya lalu berjalan membelakangiku menuju wastafel untuk mencuci tangan. Tak tahan berlama-lama aku merangkul tubuh kak Dewi. Sumpah ! Kak Dewi tak bersuara, tapi matanya menatapku, penuh keheranan dan tanda tanya, atau mungkin tatapan apa itu artinya. Cerita sex dewasa yang seru, panas dan layak anda baca. Namun kemudian rasa penasaran mendorongku untuk kembali mengintip. Tedy gak akan membocorkannya ke siapa-siapa kok !”,
“Tedy tahu semuanya ?”, kata kak Dewi tiba-tiba. Dengan tangan gemetar aku membuka seluruh pakaian yang kukenakan, lalu aku berguling-guling diatas spring bad sambil mendekap bantal guling. kunci pintu depan dibuka dari luar, lalu pintu terbuka. Tiba-tiba terdengar dering telp, bergegas aku bangun dan mengangkat gagang telpon. Kak Dewi saat ini bekerja disalah satu KanCab bank swasta nasional. Kembali aku mengalihkan pandanganku dari lubang kunci itu. Mungkin mereka juga saling berbicara, tapi aku tak mendengarnya karena aku tidak memasang Mini Camera dengan Mic.Perlahan kepala kak Sinta mendekat, tangannya menghilang kedalam selimut dan menelusuri punggung kak Dewi. Ujung-ujungnya ia pasti akan bilang, “Gampang deh soal itu, yang penting karier dulu…!”, aku percaya saja dengan kata-katanya.
