Ines langsung mengimbangi gerakanku yang naik turun dengan goyangan memutar pada pinggangnya. Terasa seret, memang, nikmat banget rasanya. Bokepviral Pahanya begitu mulus. Yang pasti Ines merasakan kepuasan tak terhingga ngentot denganku. “Kalau yang dibawah, gimana, muat gak?” tanyaku lagi sambil menusukkan jari tengahku ke dalam nonok nya. Sungguh, nonok Ines enak sekali. “Bisa diatur”, kata Ines sambil masuk ke mobilku. Kaki Ines dengan sendirinya mengangkang. Kocokannya semakin cepat. Ganti aku yg masuk ke kamar mandi, aku hanya membersihkan tubuhku. Bibirku kini turun menyapu lehernya seiring telapak tanganku meraup toketnya.Ines menggeliat bagai cacing kepanasan terkena terik mentari. Segera dikocok2nya batangnya. Dengan lembut aku mulai meremas-remas toketnya.Tangan Ines menggenggam kontolku dengan erat. “Kalo dah napsu artinya dah ngaceng ya mas”, katanya sambil mengelus selangkanganku. Langsung kontolku yang panjangnya kira-kira 18 cm serta agak gemuk dibelai dan digenggamnya.Belaiannya begitu mantap menandakan Ines juga begitu piawai dalam urusan yang satu ini. “Wah, kalo gitu kamu dah napsu banget dong Nes. Sambil menciumi toket Ines, tanganku turun membelai perutnya yang datar, berhenti sejenak di pusarnya lalu perlahan turun mengitari lembah di bawah perut Ines. Kami berdua saling berlomba memberi kepuasan.Kami tidak lagi merasakan panasnya udara meski kamar menggunakan AC.
