Sambil masih berpelukan, Syeni menggeser tubuhnya menuju ke pembaringan pasien, menyandarkan pinggangnya pada tepian dipan, mata sipitnya tajam menatapku, menantang. Bokep indo Tanpa disuruh Syeni langsung menuju tempat periksa, duduk, mengangkat kakinya, dan langsung berbaring. Tapi …
“Sekalian Dok, diperiksa yang kiri .” Katanya sambil menggeser BH nya ke bawah. Tapi engga apa-apa lah .. “Ooohhh .. “Lepas dulu dong bajunya . kemarin saya makan mangga, 2 buah”
“Coba ibu baring disitu, saya perika dulu”
Sekilas paha putih mulusnya tersingkap ketika ibu muda ini menaikkan kakinya ke dipan yang memang agak tinggi itu. Aku sudah terangsang. Please . Tak bisa diteruskan nih, reputasiku yang baik selama ini bisa hancur. Bangun lagi ya ..” Syeni ternyata menyadarinya. Putihnya . jangan dong . Terdengar orang itu keluar lagi. Wajah Syeni mendadak memucat. Sudah masuk tahun ketiga aku buka praktek di sini semuanya berjalan biasa-biasa saja seperti layaknya praktek dokterr umum lainnya. “Mungkin dokter ganteng dan baik hati” kata Nia, suster yang selama ini membantuku. Tubuh yang amat basah oleh keringatnya, dan keringatku juga. Mendadak aku merasa bersalah. Kini sepasang buah sintal itu terbuka seluruhnya. “Okey ..okey . ayolah .” Tangannya meremas celana tepat di penisku
“Ih kerasnya ..”
“Engga bisa dong Bu ..’
“Dokter udah siap gitu .”
“Iya ..
