Kira -kira tiga hari kemudian, Iban menelepon ke rumahku. Akhirnya Iban sudah tidak tahan lagi.“Ros, kamu isap punyaku ya… mau nggak?”
“Isap bagaimana..”
“Tolong keluarin punyaku di mulutmu.”Sebenarnya aku masih bingung, tapi karena penasaran apa yang dimaui Iban, maka aku menurut saja apa permintaannya. Bokep live Dan aku diantar oleh Iban tepat jam 11 lewat 35 menit. Dengan sekali tekan dan dorongan yang sangat keras dari penis Iban, membuat hari itu aku sudah tidak perawan lagi.Iban membisikkan sesuatu di telingaku,“Ros, kamu sudah tidak perawan lagi.”
“Ngga apa-apa Iban, jangan dilepas dulu ya…”
“Terus Iban, goyang lebih kencang, aku enak sekali..” Dengan posisi aku di bawah, Iban di atas, kami melakukannya lama sekali.Iban terus menciumi susuku yang sudah keras, penis Iban masih terbenam di vaginaku. Ternyata kepunyaan Iban lebih besar dari yang kubayangkan. Aku memang menikmati yang namanya penis. “Iya, Iban, baru kamu yang pertama kali, aku memberikan ke orang yang benar -benar aku inginkan,” balasku manja.Tak lama kemudian, Iban dengan lembutnya menciumi susuku dan memainkan lidahnya di seputar puting susuku yang sedang keras. Karena inilah pertama kali aku dicium seorang laki-laki. Dan tidak ada batasan lagi antara kami.Iban bebas menciumiku dan aku juga bebas menciumi Iban. Namun rasanya tidak enak bila kukatakan pada Iban. “Iya, Iban, baru kamu yang pertama kali, aku memberikan ke orang yang benar