Aku terus mengelus kemaluan itu, sambil dua jariku yang menganggur mempermainkan puting susunya bergantian. Bokepviral Bibir kemaluannya kupegang, kemudian lidahku kujulurkan memasuki lubang yang nikmat itu. “Sshhh… terrusshh…”Perlahan lahan, cairan yang kunanti keluar juga. Kalau dari anus mau nggak?” tantangku.Tapi sebenarnya aku tidak lagi perduli karena kemaluanku sudah minta dihantamkan melesak lubang kemaluannya.“Yah.. kamuu… assiikkh.. Dia hanya bisa menggigit bibir dan mencengkeram tanganku. “Aduhhh… duh… enaknyaa… ton.. jangann…” rintihnya ketika pisau tadi melukai dada putihnya. Tapi aku tidak pergi melihatnya. Sesekali dia juga ikut mengusap batang kemaluanku dengan air ludah yang dikeluarkannya lagi di telapak tangannya. Saat itu kesadaranku perlahan hadir. Dia memelukku erat sekali. Dikocoknya terus sampai perlahan, si batang andalanku naik.“Cuma itu?” tanyaku lagi.Dibuka mulutnya dengan ragu-ragu, kebetulan sekali adegan di TV channel juga sedang memperagakan hal yang sama. Goyangan pinggulnya terasa sekali.“Lho… diperkosa kok malah enjoy… ayo.. yanghh.. Aku terus merangkak turun, menjilati perutnya dan mengelus pahanya dengan nakal. Tapi kutahan, karena gengsi kalau dia tahu. Tapi goyangannya tidak surut. Tissue yang kupegang dibuangnya, malah jemariku dituntunnya ke sepasang dada montok miliknya. ton.. Kami seumuran atau paling tidak dia lebih tua dua tahun dariku.
