Sherry hanya bisa menggeliat kesana kemari menghadapi rangsangan itu.Tak lama kemudian tangan Tejo dan Andre, tiba di bagian vital Sherry. Bokep Viral Meski tubuh Sherry tampak lemas, ia masih saja menggairahkan. Sherry tidak seperti aku, ia gadis pendiam yang nggak banyak tingkah. Tejo mulai memompa penisnya, melakukan gerakan maju mundur dihadapan wajah Sherry. Aku mendengar Andre melenguh, ternyata benda itu adalah penisnya yang menegang dan berusaha meyodok lubang anusku.“Non Nia, saya nggak tahan lagi nih..” permintaan Andre kupenuhi, kubiarkan penisnya masuk ke lubang anusku.Dengan sedikit hentakan, penis Andre menerobos masuk anusku. Ia memainkan jarinya menelusuri halusnya paha Sherry yang mulus dan putih itu. Bahkan ia bisa menyaingiku. Kubawa ia ke ruang olahraga sekolah, tempat dimana kita biasa latihan cheerleaders.Sherry menangis karena bentakan dari aku, Manda dan Lea, ia terlihat ketakutan, tetapi kami terus menekannya secara psikologis, sampai ia menagis.“Sherry salah apa Kak?” ia menangis terisak-isak.“Lo baru masuk sekolah 2 bulan aja udah banyak lagak, lo mau nyaingin kita-kita yang senior? lo seneng dientot?!” bentak Lea lagi.“Iya Kak.. Namun aku sudah tak sabar, dendam di dadaku terus membara ingin mempermalukan Sherry.