Setelah serah terima, rekannya kembali dan Amei aku bimbing menuju kamarku.“Lho mbak, tadi kan pakai kain, sekarang kok malah pake Jins,” tanyaku ketika dia duduk di bed .“Iya mas, sebetulnya di tempatnya si Mbak Ambar itu, kita diharuskan pakai kain. Bokepviral Seandainya tidak ada embel-embel tempat berkumpulnya para STW, mungkin aku akan sering mampir di warungnya hanya untuk makan .Selama makan aku ngobrol macam-macem, sampai akhirnya aku tahu bahwa Mbak Ambar punya usaha yang sama di Solo dan Semarang. Dia berjalan ke kamar mandi. Aku menganalisa sambil tengkurap, kayaknya si Amei telanjang bulat memijatku. Meski dia lebih tua 12 tahun tapi jika kami bertugas keluar kota bersamaan, pada waktu luang kami akan jalan berdua. Aku diperlakukan begitu tidak mampu bertahan lama dan jebollah pertahananku.Amei paham aku telah memuntahkan spermaku di dalam rahimnya. Dia membuka warung makan itu sebagai penyamaran, agar tidak mencolok di tengah-tengah kampung. Dia tidak banyak cakap seperti Amei kemarin. Aku akui Amei cukup lihai juga mengoral penisku.Setelah cukup keras dia kembali memasukkan penisku ke rongga vaginanya dan mulai berputar-putar.
