“Ah, Papi!” serunya dengan muka jutek. Bokep jepang Nanti sama seperti skandal-skandal artis yang muncul belakangan ini,” balas Pak Wijaya sambil memasukkan blackberry-nya di saku bajunya.Pada saat itu ada message lagi yang masuk. Meski kuakui kalau anakmu itu cakep, putih, dan… sexy.Tapi mengingat ia adalah anakmu, aku tak akan mengganggu sehelai rambutnya pun.Aku berani bersumpah untuk itu!” kata Pak Heru tegas.“Ya, aku percaya dengan kata-katamu itu,” kata Pak Wijaya menatap lawan bicaranya. (Anyway, mau dibolak-balik seperti apa toh juga hasilnya sama). Membuat vaginanya semakin kuyup. Lalu kembali dikenyot-kenyotnya. Tak baik kita membicarakan ini, apalagi kalau sampai terdengar anakmu,” kata Pak Heru yang ingin cepat-cepat mengalihkan pembicaraan yang membuat kurang nyaman dirinya itu. “Ah, luar biasa!! Hehehe}.Setelah itu ia membentangkan kedua kaki A-mei lebar-lebar. Karena awalnya tadi gadis ini sama sekali nggak mood bahkan responnya begitu asem terhadap dirinya. Sungguh hebat sekali analisamu! Dan Pak Heru pun semakin asyik menjilat-jilatnya. Juga, ia tak peduli lagi dengan keadaan fisik dan status pria yang sedang menikmati dirinya saat ini. Kalau tadi ia masih bersikap malu-malu dan jaim, kini ia sudah tak peduli dengan hal-hal lainnya selain merem melek merasakan rangsangan-rangsangan nikmat di payudaranya. Rugi dong. Juga hatinya amat senang ketika Pak Wijaya memuji moralitas dirinya. Sukanya keluyuran, jarang di rumah, dan suka pulang larut malam.
