Kok itu kamu berdiri? Bokep Viral Tapi untuk ia tidak memperhatikan gerakan di balik celana saya. Payudaranya yang membusung cukup besar itu tampak semakin menonjol di balik kaos oblong ketat yang ia kenakan. Pasti lagi-lagi cuma cek darah, air seni, dan kotoran saja. Ia memasukkan dan mengeluarkan batang kemaluan saya dari dalam mulutnya berulang-ulang. “Aahh..” Saya mendesah ketika mulut Dokter S mulai mengulum batang kemaluan saya. Lalu dengan cukup keras, setelah batang kemaluan saya masuk satu sentimeter ke dalam liang kewanitaannya, ia menurunkan pantatnya, membuat batang kemaluan saya hampir tertelan seluruhnya di dalam liang senggamanya. Tanpa mau membuang waktu, saya langsung menerima pemberiannya. Itu saja menurut saya, tidak ada yang lain. baru pertama kali.. Muka ini rasanya mau ditaruh di mana. Tak lama kemudian, batang kemaluan saya sudah siap tempur kembali. Amboi, cantik juga dia. Aduh! Saya menarik tangan Dokter S agar ikut naik ke atas tempat tidur. Namun setiap sentuhan stetoskopnya, apalagi setelah tangannya menekan-nekan ulu hati saya untuk memeriksa apakah bagian tersebut terasa sakit atau tidak, semakin membuat batang kemaluan saya bertambah tegak lagi, sehingga cukup menonjol di balik celana panjang saya.“Wah, kenapa kamu ini? Saya kembali tenggelam dalam lamunan yang tak tentu arahnya. melakukan ini..” jawab saya terengah-engah.Dokter S tidak menjawab.
