“Dikunci dulu, trus ntar kuncinya bawa ke sini ya, mas!”
Sesaat aku bingung sambil berjalan turun menuju pintu gerbang. Bokep indo viral Mbak Titis terus menerus meracau. Dengan gerakan sedikit menyentak kurenggangkan lagi paha Mbak Titis. Perlahan aku mulai berani untuk bereaksi. Masang headphone di telingaku. Entah kenapa, bayangan payudara Ibu Titis tiba-tiba nyantol lagi di kepalaku. “Nanti kalo dah selesai beres2 jangan lupa taro kuncinya di rumah ya”, bisiknya.Aku hanya mengangguk pelan belum pulih dari kenikmatanku. Kuarahkan perhatianku lagi ke bawah. Ahh… Memikirkannya aja aku udah ngaceng gini.Singkat cerita, malamnya aku lagi-lagi harus lembur nungguin penyiar terakhir kelar. Ketika berhasil kulepaskan, kimono tersebut merosot sedikit menjuntai ke lantai.Kumundurkan tubuhku dan nampaklah pemandangan yang sangat indah yang sering kubayangkan selama ini. Wah, pucuk dicinta ulam pun tiba neehhh… Bergegas aku mengunci pintu gerbang dan naik lagi menyerahkan kunci.Sesampai di dalam rumah aku tidak menemukan siapa pun. Mbak Titis melenguh merasakan gesekan pelan di vaginanya. Kutarik penisku pelan-pelan, dan kuhunjamkan lagi ke dalam vagina Mbak Titis tapi dengan gerakan yang sangat pelan. Tanpa pikir panjang kuhampiri Mbak Titis dan berlutut di depannya. Kumajukan wajahku ke arah tetek Mbak Titis, tanpa mengalihkan pandangan dari matanya. “Oh…uh…oh…uh”, suara Mbak Titis keenakan. Tapi tangan ibu Titis yang satunya menahanku.
