Dokter Jerman Dan Asisten Remajanya Rayu Gadis Turki Untuk Mlt Di Kursi Ginekologi

Ningsih terus menyodok-nyodokkan vaginanya ke mukaku sehingga lidahku terbenam semakin dalam di lubang vaginanya, sampai mulai terasa pegal rasanya lidahku terus kutegangkan seperti penis. Bokep Viral sudah.. Paahh…, enaakkk, teruuuusss.. “Maahh, ooggghh… adduuuhh, Yaangg… emghh, Papah enaakk, ooghh!” aku tergoncang-goncang dan dengkulku semakin lemas menahan kenikmatan dan nafsuku yang semakin menggelegak. Tak buang waktu lama, Ningsih melemparkan semua pakaiannya ke lantai karpet sampai terlihat bodinya yang seksi, putih mulus dengan puting susu yang semakin ranum. Segera kututup pintu kamar, di-lock sekaligus dan pesan supaya kami tidak diganggu karena mau beristirahat. Kira-kira satu setengah jam aku menunggu di kamar hotel, pintu diketuk dari luar dan waktu kubuka pintu kamarku, ternyata Ningsihku sudah berdiri sendirian. “Maahh, penis Papahh udahh masuukk, oogghh mahh, vaginanya lezat, menyedot-nyedottt. Ningsih terlihat lebih cantik, sedikit gemuk dan tambah bersih dan putih mukanya. Bleess…, “Ooogghh… Paahh, enaak… Paahh… aaoogghh.. Tahu jatul? Kutelentangkan dia di tempat tidur. Sekian dulu (Akan kusambung setelah Ningsih kawin seminggu, tambah seru deh!). Ah, kamu mau menang sendiri Ning! “Terima kasih ya Pak”, katanya hampir tak terdengar. Kucatat nomor teleponnya dan aku berjanji untuk segera datang ke Bandung menemuinya, kasihan Ningsihku kesepian dan sangat merindukanku. “Pak, kok melamun, ada telepon dari Ibu Ningsih, katanya bekas sekretaris bapak”, sekretaris baruku kembali mengagetkan lamunanku.

Dokter Jerman Dan Asisten Remajanya Rayu Gadis Turki Untuk Mlt Di Kursi Ginekologi

Related videos