“Tugasku sudah selesai. Bokep Viral Buah dadanya menonjol. Rambutnya melekat. Aduhai! Tangannya meremas ujung-ujung bantal itu seakan-akan mencari kekuatan. Warnanya putih mulus dengan puting yang merah kecoklatan. Aku tertegun memandang keempat wanita ini yang mengenakan hanya BH dan celana dalam. Getaran pantatnya yang besar itu jelas-jelas sangat mengungkit birahiku yang terpendam. Aku menghampirinya. Nikmatnya!” kata Fenny. Aku menelan liur. Kulumat habir bibir-bibir seksi itu. Aku mencabut kemaluanku yang masih tegak keras dan berkilat-kilat karena dilumuri lendir vagina Dewi. Tubuh-tubuh bugil bahenol itu menghimpitku dengan ketatnya. Kebanggaanku menjadi lebih lengkap karena keduanya sudah meraih orgasme berkat kejantananku.“Udah dulu ya, Mbak”, suara Dewi membuyarkan lamunanku. Keduanya langsung menyerbuku dan mendaratkan ciuman-ciumannya yang panas dan penuh gairah birahi terpendam. Beberapa detik kemudian ada SMS masuk lagi.“Pilih aja yang Kho Ardy suka.”Aku tak dapat lagi berkonsentrasi pada makan siangku. Sungguh pemandangan yang mengungkit birahi terpendam.“Senang berkenalan dengan Mas Ardy”, kata Dewi sambil menyambut tanganku.Aku merengkuh tubuh sintal dan sexy itu ke dalam pelukanku.
