Sudah minoritas, kebanyakan laki-laki pula. Ketidakberdayaan Fang Fang dan kemaluannya yang bengkak itu membuatku bernafsu memasukkan batang kemaluanku yang besar ke lubang kemaluannya sekali lagi. Bokep jepang Dengan pingsannya dia, aku bisa sesuka hati berganti posisi.Pertama kuangkat ia dan kududukkan di pangkuanku sambil kunaik-turunkan pinggulnya. Pokoknya kali ini aku harus mendapatkannya, pikirku waktu itu. “Mas mau apa… Aaw!” Aku segera merobek t-shirtnya dan terlihat dua buah bukit indah yang seakan tidak cukup ditampung oleh BH-nya. Nafsuku yang belum terpuaskan membuatku marah, kuburu ia dan kupukul muka serta payudaranya yang besar dan kenyal itu. Kedua kakinya kunaikkan ke bahuku dan kubentang lebar-lebar lalu kupompa kemaluannya yang berdarah-darah dengan kencang. Ia mendesah karena belum sepenuhnya sadar dari pingsannya. Ia kuancam dengan janji tak akan kuedarkan foto itu asal ia mau kusenggamai tiap hari di rumahnya. Perlu sekitar 50 kali pompaan untuk mengeluarkan spermaku. Ia akhirnya sadar, menangis sesenggukan dan berusaha meronta walau tangannya terikat. Aku semakin bernafsu melihatnya dan ia memberontak berusaha lari lagi. Sebelumnya aku sudah mencabut kabel telepon, mengunci pagar dan lain-lain agar tidak tampak sesuatu yang mencurigakan dari luar. Ia lari ke ujung kamar, tetapi aku segera memburunya dan menarik BH-nya hingga kini payudaranya terlihat jelas. Karena aku belum sampai, kutahan tubuhnya agar tetap di pangkuanku dan terus kupompa ia. Kalaupun di
