Katanya, “Aku masih ingin dibelai dan dikecup.” Aku tersenyum dan mengangguk. Bokepviral Ia tersenyum menatapku, lalu jemarinya bergerak menuju kancing-kancing bajunya. Mataku berkunang- kunang beberapa saat kemudian. Seperempat jam kemudian setelahnya, kami sudah saling bercanda tentang setiap orang yang menghadiri resepsi tersebut. Lalu ia menarik sebelah kantung matanya dengan jemari telunjuk, sambil mengeluarkan lidah. Kuturunkan tubuhku dari sofa, lalu berlutut di samping tubuhnya yang terlentang. Ia mendesah saat kutemukan puting buah dadanya. Pahanya dan betis yang putih terlihat saat ia mengangkat sebelah kakinya ke atas kaki yang lain. “Aku..,” desahku lagi. Tapi tidak ada. “Suasana yang tak menyenangkan, kurasa,” ucapnya. Aku tahu.”
“Aku sedikit kasar. Ia terkekeh. Sedikit gusar aku melangkah mendekatinya, lalu menarik sebelah pahanya. Kutekan lagi pinggulku lebih kuat. Tak heran, ini sudah pukul setengah satu pagi, dan menjelang hari raya, nyaris semua orang pergi berlibur. “Apa kerjamu tadi?”
“Di sebuah perusahaan distributor material bangunan.”
“Oh ya, aku lupa. Lengannya terulur lagi, kali ini menarik zipper celanaku ke bawah. Yang ada hanyalah gambaran sebuah kebekuan. Lalu kubaringkan tubuhku di atas tubuhnya. “Kamu begitu kikuk. Aku bukan anak kecil, ucapku dalam hati, aku orang dewasa. “Nice,” ia berbisik di pipiku. Hanya sebuah nama, yang dimiliki berjuta-juta orang. Ia memiliki sesuatu yang membuatku tak jenuh kala memandangnya.