Setelah selama beberapa lama hanya desiran mesin pendingin udara yang terdengar, melalui dinding terdengar suara-suara dua orang gadis dari kamar sebelah. Bokep Viral Kukecup pipinya lembut. Felicia membuka matanya, menyambar bibirku dan melumat mulutku. yeessh.. “Sebab, hal pertama yang saya ingin kamu lihat besok pagi adalah wajah saya tersenyum di antara kedua pahamu”, jelasnya. Kami berdua kebetulan memakai rok pendek, dan beberapa menit kemudian Felicia mencoba merubah sikap duduk dan merenggangkan kakinya, serta membimbing tanganku di antara kedua kakinya. “Oh, cuma mereka-mereka yang bakal saya entot”, katanya sambil mengedipkan sebelah mata. Pada menit yang sama Felicia menarik jarinya keluar dariku, kusadari bahwa aku benar-benar menginginkannya kembali di dalamku. yes.. Kami mulai saling menggoda secara fisik, dan sebelum bis kami bergulir memasuki batas kota Washington DC setelah hampir seharian perjalanan, hanya ada satu hal dalam benakku: untuk berhubungan intim dengan Felicia.Saat memasuki hotel, kami mengatur untuk membagi ruangan yang sama. “I’d rather you ***** me instead”, sahut Felicia, suaranya menyerak seksi, nafasnya panas di telingaku. “Eat me, please!” jeritnya tak sabar. Ujung-ujung jariku menyentuh rambut-rambut lembutnya dan gelitikan lembutku membuat postur berdirinya lemas, menengadah dan mendesah.“Apakah ini cukup hangat?” tanyaku.
