Kini tanpa dipegangi oleh tangan Dicky pun, kaki Anna sudah mengunci paha dan kaki Sinta dengan ketatnya. Entah pernah kursus atau karena pernah di luar negeri, mereka berdua benar-benar ahli melakukan dansa. Bokepviral Sinta yang semula hanya menciumi bibirku dan memainkan lidahnya, menurunkan ciumannya dan mencari dadaku, di sana putingku diciumi dan digigitnya lembut. Beberapa kali ia malah menghentakkan dalam-dalam dildo tersebut ke vagina Sinta. Masak Tantenya dihabisi kayak tadi?� gurau Anna sambil berlutut di antara kedua paha Sinta. Lidahnya kembali terjulur dan bermain di putingku bergantian kiri dan kanan. Sementara kedua tangan Dicky masih menyangga tubuhnya, ia tak bisa berbuat apa-apa walaupun kulihat beberapa kali mencoba meraih punggung Sinta untuk meremas-remas kedua payudaranya dari belakang, tapi posisinya tidak menguntungkan. Desahan Anna semakin kuat sebab dildo itu benar-benar masuk hingga pangkalnya ke dalam vaginanya. Kupegang lengannya dengan sentakan kuat ke arah tubuhku hingga ia mendongakkan kepalanya. Dicky melepaskan pelukannya pada pinggang Anna dan mendekati Sinta, lalu dengan gaya seorang pangeran, meminta kesediaan Sinta menggantikan Anna menemaninya melantai, sementara Anna mendekatiku.Aku yang tak begitu pandai berdansa menolak dan menarik tangan Anna agar duduk di sampingku memandang suaminya berdansa dengan keponakannya. sssshhhhh �.. Kami berdua kini dalam posisi bertelekan pada lutut masing-masing, agak berlutut, ia tidak lagi menungging, penisku membenam dalam-dalam ke vaginanya.
