“Iya, untuk tugas dari kantor,” jawabnya. Tadi kalau berangkat siang sih sebenarnya ada panitia yang jemput. Bokep indo “OK, jadi begini, Mbak nginap di hotel. A a kku.. Lebih aman,” kataku menyarankan. Kulirik bayangan di kaca lemari. “Ada, nanti kita cari,” jawabku sambil menyusuri trotoar.Jalan sudah mulai lancar, kupegang tangan kanannya. Kutatap dia dengan tajam. Pasti aku..”
“Akh.. Della memprotes dan tangannya memegang pinggangku serta menggerakkannya naik turun. Wanita tadi masih menunggu tas satunya di bagasi. Dengan pertimbangan biaya kuajak dia untuk makan di warung tenda saja. Toh aku tidak berniat memacarinya.“Kerja di mana sih?” Pertanyaanku mulai menjurus hal-hal yang personal. Dia menatapku lagi seakan-akan minta perlindungan. “Apoteker yang punya obat-obatan lengkappun masih mengandalkan Tabat Barito. Kacamata tipis, mungkin minus satu atau paling banter minus dua bertengger di hidungnya yang bagus.Kubaca Matra Edisi Khusus yang kubeli di book store. Kujilati putingnya dan kugigit-gigit dengan bibirku. Sudah mau landing”Ternyata suara pramugari mengingatkanku. Kalau saja dari tadi.. Ia hanya menunduk dan kamipun terus berjalan.Setelah makan gudeg, kami kembali ke hotel dan duduk di lobby. Akh.. Kujilati putingnya dan kugigit-gigit dengan bibirku. Rasa penat masih terasa di badanku. Kulihat sekilas barangnya masih berantakan di atas ranjang.
