Aku merasakan seolah-olah layang-layang putus yang melayang terbang, tidak berbobot. Rasanya begitu nikmat. Bokep terbaru Mas mau mengerti posisiku sekarang”, sambil berkata demikian Eksanti mencium keningku. Hanya saja, yang seolah-olah membatasi, hanya sebatas berbagi tangan,Suasana angin pantai yang dingin di luar sana, sangat kontras dengan keadaan di kamar tempat kami bergumul. Mas, kamar Santi lagi berantakan nih!” Eksanti lalu menutup pintu di depanku. Lingkarannya tidak begitu besar, namun ujung-ujungnya begitu runcing dan kaku. Tetapi hal itu tidak akan berlangsung lama karena situasinya memang tidak memungkinkan. Hingga akhirnya.. Kaki Eksanti kini tak lagi menyentuh permukaan lantai kamar mandi.Kaki Eksanti dengan sendirinya mengangkang ketika saya mengangkat pantatnya. Aku tahu dia marah, tapi apa sebabnya..? Aku mengusapnya lalu aku memilin dengan jemariku. “Aku tanya, kok malah balik nanya ke aku sih?”, ia bertanya dengan nada agak ketus. Mata kami beradu pandang, sambil mengungkapkan-belai payudaranya yang mulai mengeras. Mas yang tanggung jawab, yaa..”, katanya menuntut penjelasanku lagi. Kini tangan kami sudah berada di atas gundukan daging di atas penyerangan.Tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil, justru yang seperti ini yang paling indah menurutku.Pada saat saya mulai meremas payudaranya yang kanan, tangan Eksanti mencoba menahan aksiku.
